Cara Menentukan Saham Undervalue untuk Investor Pemula: Strategi dan Analisis Lengkap
Menemukan saham undervalue (saham yang harganya lebih rendah dari nilai wajarnya) adalah kunci utama dalam strategi value investing. Banyak investor sukses seperti Warren Buffett dan Lo Kheng Hong membangun kekayaan mereka dari kemampuan membaca dan membeli saham undervalue di waktu yang tepat.
Namun, bagi investor pemula, menentukan saham undervalue bukan hal mudah. Dibutuhkan pengetahuan tentang analisis fundamental, membaca laporan keuangan, hingga memanfaatkan teknologi analisis saham modern.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis, manfaat, hingga contoh nyata platform edukasi dan tools yang membantu kamu menemukan saham undervalue secara akurat.
Apa Itu Saham Undervalue?
Saham undervalue adalah saham yang harga pasarnya lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Artinya, saham tersebut memiliki potensi naik karena saat ini dihargai lebih murah dari seharusnya.
Contohnya, jika sebuah perusahaan memiliki nilai wajar Rp2.000 per lembar namun diperdagangkan di pasar Rp1.200, maka saham tersebut bisa dikategorikan undervalue peluang emas bagi investor jangka panjang.
Investor biasanya menemukan saham undervalue dengan mempelajari rasio-rasio keuangan seperti Price to Book Value (PBV), Price to Earnings Ratio (PER), dan Dividend Yield.
Mengapa Penting Mengetahui Saham Undervalue?
Menemukan saham undervalue memberi dua keuntungan besar:
- Potensi capital gain tinggi. Ketika harga saham naik mendekati nilai wajarnya, investor mendapatkan keuntungan besar.
- Risiko kerugian lebih rendah. Karena membeli di bawah harga wajar, margin of safety investor menjadi lebih aman.
Strategi ini membuat investasi kamu lebih tahan terhadap volatilitas pasar dan fluktuasi ekonomi jangka pendek.
Langkah-Langkah Cara Menentukan Saham Undervalue
1. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
Mulailah dengan membaca laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Dari sana kamu dapat menilai apakah perusahaan memiliki pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang stabil.
Perusahaan dengan fundamental kuat, rasio utang rendah, dan arus kas positif lebih berpotensi undervalue jika harga sahamnya belum mencerminkan kinerjanya.
2. Gunakan Rasio Keuangan (PER dan PBV)
Rasio keuangan membantu investor menilai apakah saham sedang murah atau mahal.
- PER (Price to Earnings Ratio): Semakin kecil PER dibandingkan rata-rata sektor, semakin besar potensi undervalue.
- PBV (Price to Book Value): Jika PBV di bawah 1, itu artinya harga saham lebih rendah dari nilai buku perusahaan.
Investor cerdas akan menggabungkan analisis kedua rasio ini untuk mencari peluang terbaik.
3. Evaluasi Dividen dan Konsistensi Kinerja
Perusahaan yang konsisten membagikan dividen menandakan profitabilitas yang sehat. Jika saham perusahaan tersebut masih memiliki valuasi rendah, itu bisa menjadi sinyal kuat undervalue.
Dividen juga bisa menjadi “bonus” bagi investor jangka panjang sambil menunggu kenaikan harga saham.
4. Gunakan Teknologi Analisis Saham
Kini banyak tools gratis dan berbayar yang membantu menganalisis saham undervalue secara cepat dan akurat. Platform ini menyediakan fitur screening saham, analisis rasio keuangan otomatis, hingga perbandingan valuasi antar emiten.
Edukasi dan Tools Analisis untuk Menemukan Saham Undervalue
Berikut beberapa platform edukasi dan teknologi analisis saham terbaik yang bisa kamu gunakan:
1. Stockbit Screener
Stockbit menyediakan fitur “Screener” yang memungkinkan investor mencari saham undervalue berdasarkan kriteria PBV, PER, dan ROE.
Selain itu, Stockbit juga memiliki forum diskusi aktif tempat investor berbagi analisis dan strategi investasi jangka panjang.
Platform ini sangat cocok untuk pemula yang ingin belajar value investing dengan pendekatan fundamental.
2. IDN Financials
IDN Financials adalah situs yang menyediakan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia secara gratis.
Kamu bisa menggunakan data ini untuk menghitung sendiri nilai wajar saham berdasarkan laba, aset, dan ekuitas.
Platform ini direkomendasikan bagi kamu yang ingin belajar analisis manual dan memperkuat kemampuan valuasi saham.
3. TradingView
TradingView bukan hanya untuk analisis teknikal, tapi juga membantu memahami sentimen pasar dan memantau saham undervalue yang sedang diakumulasi investor besar.
Dengan indikator keuangan terintegrasi, kamu bisa membuat watchlist saham undervalue dan memantau pergerakannya secara real time.
4. Bareksa Academy
Bareksa menyediakan konten edukasi tentang analisis saham, termasuk panduan cara menilai saham undervalue berdasarkan laporan keuangan.
Materinya ringan dan cocok untuk investor pemula yang baru belajar fundamental analysis.
5. Investing.com Screener
Platform global ini menyediakan data valuasi saham dari berbagai negara.
Kamu bisa memfilter saham undervalue berdasarkan rasio PBV rendah dan pertumbuhan EPS positif ideal untuk membandingkan saham Indonesia dengan perusahaan luar negeri.
Keuntungan Menggunakan Teknologi dalam Analisis Saham Undervalue
Teknologi membantu investor melakukan analisis cepat dan efisien tanpa harus menghitung manual satu per satu.
Dengan AI Screener dan Machine Learning, platform seperti Stockbit dan Investing.com bisa mendeteksi saham undervalue berdasarkan pola data historis dan indikator keuangan.
Selain itu, teknologi juga meminimalkan kesalahan manusia dalam membaca data dan memungkinkan kamu menganalisis puluhan saham dalam hitungan detik.
Kasus Nyata Saham Undervalue yang Berhasil Naik Drastis
Contoh klasik di pasar Indonesia adalah saham Bank BRI (BBRI) dan Astra International (ASII).
Pada masa krisis 2020, saham keduanya turun drastis dan diperdagangkan di bawah nilai buku. Namun, investor yang membeli saat itu kini menikmati kenaikan harga lebih dari 100% dalam dua tahun terakhir.
Kisah ini membuktikan bahwa analisis undervalue yang tepat dapat menghasilkan capital gain besar bagi investor sabar.
Cara Membeli Saham Undervalue untuk Pemula
- Daftar di Sekuritas Terpercaya: Gunakan aplikasi seperti Ajaib, Bibit, atau Mirae Asset.
- Lakukan Analisis: Gunakan tools seperti Stockbit atau IDN Financials untuk memverifikasi valuasi saham.
- Beli Saham Saat Diskon: Fokus pada saham dengan PBV < 1 atau PER lebih rendah dari rata-rata sektor.
- Pantau dan Evaluasi: Review performa saham setiap 3–6 bulan.
👉 Mulai Investasi Saham Undervalue Sekarang di Ajaib
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa perbedaan saham undervalue dan saham murah?
Saham undervalue memiliki nilai intrinsik lebih tinggi dari harga pasarnya, sementara saham murah belum tentu undervalue bisa saja murah karena kinerjanya buruk.
2. Apakah saham undervalue selalu menguntungkan?
Tidak selalu. Diperlukan analisis mendalam terhadap fundamental perusahaan agar bisa membedakan saham undervalue sejati dengan saham yang hanya “murah”.
3. Apakah pemula bisa menemukan saham undervalue?
Ya, dengan bantuan teknologi seperti Stockbit dan edukasi dari Bareksa atau IDX Channel, pemula bisa belajar memahami valuasi saham dengan mudah.
Kesimpulan
Cara menentukan saham undervalue adalah kombinasi antara analisis fundamental, kesabaran, dan pemanfaatan teknologi.
Investor sukses tidak sekadar mencari harga murah, tapi memahami nilai sejati dari perusahaan.
Dengan disiplin belajar dan strategi jangka panjang, kamu bisa menemukan peluang emas yang tersembunyi di pasar saham dan membangun kekayaan seperti investor legendaris dunia.